Friday, June 27, 2008

Makna Tanpa Kata

ketika aku bangun
aku sadar bahwa aku bukan siapa-siapa
ketika aku menulis
aku sadar kata-kataku tidak bermakna
ketika aku berjalan
aku sadar jalanku tanpa arah
ketika aku makan
aku sadar bahwa tidak ada rasa
yang ada hanya tawar, hambar.

tapi ternyata aku terus bangun,
tapi ternyata aku terus menulis
tapi ternyata aku terus berjalan
tapi ternyata aku terus makan
tanpa ada sebab dan insight

ternyata makna tidak selamanya
berteman kata.

Saturday, April 26, 2008

Satu Waktu hal yang paling kubutuhkan

Anda pernah berbalas puisi melalui email.. ada puisi menarik dari teman.

Ketika kau katakan
yang kau butuhkan
hanyalah segelas kopi, sebatang rokok dan sebuah buku.
untuk mengisi waktu senggangmu.
aku katakan kau begitu naif.

entah apa yang ada dalam pikiranmu
setelah kukatakan keinginanku.
tapi aku rasa
aku realistis
yang aku butuhkan
hanyalah
sepasang payudara dan sebuah vagina.

f.sal******@yahoo.com

Saturday, March 8, 2008

tak pernah terbuka

tak pernah terbuka
tapi kau percaya?

percaya pada sesuatu yang belum pernah kau lihat
percaya pada sesuatu yang belum pernah terbukti
percaya pada sesuatu yang belum pernah tampak
pada sesuatu yang tertutup

apakah cukup bagi mata untuk percaya pada telinga?

salam
ubet

balasan dianya DIA

Re: dianya DIA

dianya DIA
ada di ujung makna
yang tak pernah terbuka !

Indah Survyana

balasan dianya DIA

tanda seru?

kebanyakan ras dari kita
ketika menyebut Dia
tidak akan pernah berani untuk gegabah

sebutan termanis selalu keharusan
menjadi panggilan yang menggelora

sebab Dia mewujud satu
dalam bahasa yang tunggal

tetapi aku akan sangat merasa berdosa
durhaka
dan terlalu bodoh dalam pelajaran
merasa hidup menjadi sia-sia
percuma
ketika aku hanya sanggup untuk menyebut
Dia dalam pengertianku
tanda seru?

ubet

balasan dianya DIA

dianya DIA

dipertanyakan maksudku
siapa DIA?
dianya DIA!
tanpa koma
hanya Satu
tanda seru

DIA

Dia, siapa, mas?
-kayaknya semua dari kita mempunyai Dia

Dia yang berbeda
Dia yang tidak sama
Dia yang mustahil untuk disamakan

Dia yang....entahlah. ...

Dia
yang mana
siapa atau bahkan apa

Ubet

Balasan Duka Luka

Friday, March 7, 2008

DUKA LUKA

Ada Luka
Ada Duka
Ada Kesusahan
ada kemudahan
Setelah Kemudahan
bersiaplah Kau
menempuh penderitaan
Jalan panjang
Halus Berduri
Godaan bertubi
sehari berganti
ingat DIA
Jawaban pasti

Monday, February 11, 2008

Killed by The Heaven

pacing the life, carefully down
seeing trough eyes, to find the spot
spot of your heart, seems this word useless
but, nothing false with a shot.

the sky, the cloud and the sun
seems happy together
light the world, down her rain
and decorate them with the rainbow
so calm, and peace full
why not we became the same

one eyes, one mind, one hope
to search a better living
between us

behave yourself cause you can killed by the heaven
behave yourself cause you can killed by the heaven

12.10 12/02/08
poetry by Pandi Merdeka Nurdiansyah

Tuesday, January 22, 2008

titik titik air

tergoda gambar sampul mie instant
aku makan racun itu
dengan penuh hawa nafsu
sambil ditemani sebotol sauce
yang juga racun ternyata.
setelah itu kuhisap asap
yang sedari dulu kutahu
bahwa itu racun!

kembali ku berjalan
di antara mimpi mimpi yang mengambang
menatap ribuan hektar tanah kosong
menganggur
di tengah kota sesak yang hampir rusak
tanah-tanah itu kembali menatap
pada seseorang yang juga menganggur
tatapannya sombong dengan plang nama PP
hanya plang, tapi kutahu pasti dia menganggur
tanpa tanaman, tanpa tumbuhan
hanya kegersangan.

memang kadang hidup itu bangsat!
prangg!
darah segar mengalir di sela-sela tanganku
ketika kuhantam kaca itu
kucoba meyakinkan diri
bahwa ini bukan darah
ini hanya air mata.

Monday, January 21, 2008

Berapakah Harga Dirimu?

kau lahir di malam minggu
tepat ketika ibu berteriak akhhh!
memandang darah di sekujur tubuh
diantara sejuta kebingungan
jadi apa kau nanti!

kau besar di tanah tandus
diantara jutaan monster rakus
yang hidup
dari darah dan keringat orang.

kau dewasa digenggaman petaka
hingga akhir kau berusaha
menutup mata dan menutup hati

kau jatuh cinta pada seorang medusa
berambut ular dan berhati batu
hingga akhir kau ragu
apakah cinta itu?

kau sadar pada akhirnya
semua hanyalah masalah harga
harga nyawa, harga perut, harga hati
harga hari.

hingga akhir semua harga telah ditentukan
kau bingung, bertanya pada satu harga
berapa harga dirimu!

pandi merdeka nurdiansyah.
ciputat 21 Januari 2008

Sunday, January 6, 2008

AMSAL SEBUAH GERIMIS

kawan makyun subuki
1;
manikmanik gerimis mengucur dari liang langit
menandai pergantian musim yang sangit
gadis mens pertama sehabis desah pada malam ke 365
membereskan rok dalam dan menghitung lunturan gincu
adalah jerit terompet raung knalpot histeria sengit

tangis gerimis adalah tumpahan resah seluruh cuaca
atas pesta petasan dan gigal tarian purba di atas panggung
sebuah monumen di pusat kota ngaceng ke langit muncrat kembang api
erangan mercon meledak keluar dari mulut seorang pejabat
adalah milyaran anggaran rakyat lingkap dalam sekejap

:huh sebuah pesta dungu dan fana

2;
maafkanlah mereka kasihanilah
petuah dan pepatah terpenjara dalam rak perpustakaan
kebajikan terperangkap di halaman album tua berdebu
masa depan begitu purba terselip di lipatan buku

dunia memang fana
apatah sebuah pesta
untuk itulah kita mencoba membangun keabadian
tersebab itulah dewadewa cemburu pada kita

: biarkanlah gerimis menggerbus kelampusan

Ciputat, 31 Desember 2007
Kamar Makyun, 00.00 WIB.
tangis gerimis dan erang kembang api pada pesta tahun baru

puisi oleh Hendri Yetus Siswono

Aku yang ingin kau lupakan*

Kau,
Jahat!
Ingin melupakanku
Bahkan ingin meninggalkanku menuju firdaus

Kau!
Lupakah kau pada apa yang telah kau ambil dari hatiku?
Lupakah kau bahwa kau pernah memasukinya dan mengguratkan banyak makna di sana?
Lantas kau pergi begitu saja tanpa menutup pintunya atau mengembalikan sesuatu yang pernah kau ambil dari sana?
Bahkan menyusun kepingan2nya agar kembali pada tempatnya semula pun tak terpikir olehmu

Tak inginkah kau mencoba menghadapinya? Bahwa cinta tak selamanya indah. Ada lika-liku yang menyertai perjalanannya.
Dan di saat kau menyatu dengannya, kau akan menghargai perjuangan itu.
Pun jika tak menyatu.

Tak tahukah kau bahwa dunia ini sungguh TAK kejam?
Dunia ini indah. Selalu ada sisi indah dunia melalui mata-mata yang melihatnya dari sisi yang indah.
Pun kepedihan akan terlihat indah. Jika kau lihat indah.

Mengapa kau hanya ingin melawan gelapnya malam?
Mengapa tak kau tantang siang?
Bukankah kau belajar dari matahari yang memberikan cinta pada dunia, melalui keberadaan siang?

Aku pun tak tahu.
Aku juga ingin mengingkarinya, berlariii, dan tak melihat ke belakang lagii, melihatmu.
Kau akan lebih baik jika tak pernah bertemu denganku.
Dan aku tak harus menjadi orang yang pernah membuat lubang besar di hatimu.
.............
.........
.....
...
..
.


Entah apa maksud-Nya mempertemukan kita.
Meski akhirnya harus membuat hatiku (dan hatimu) terobek2 (lagi), aku ikhlas.
Sebab tak semua orang bisa merasa pedi-perih dunia yang begini indah.
Entah kau? ikhlaskah?
Jika kau tak ikhlas, maafkan aku yang turut berperan menambah dosamu.


Dari aku,
yang ingin kau lupakan
*ditulis sebagai balasan dari debu menyala api padam.