ragu ku melangkah
berat hati berat pikiran
entah apa yang menghadang
atau mungkin hanya perasaan
aku kembali dimana aku berada
tanpa gaduh yang terlena
semua berkaca
pada cermin maya
yang jatuh di di danau locness
tempat nessie berada
aku ingin bertemu dengannya
ingin kurasakan rasa
berkontemplasi dari zaman purba
pandi merdeka nurdiansyah
1 november 2005
Sunday, June 24, 2007
Hari itu sebentar lagi
jalan kosong
ruang kosong
warung kosong
kampus kosong
ciputat kosong
entah kemana orang pergi
hari ini sepi
mudah mudahan ini
tidak abadi
aku ingin merasakan esok pagi
yang menenangkan hati
dimana semua bisa mengerti
dan satu hati
agar semua yang berhenti
bisa lancar kembali
dan menyonsong hari
yang lebih pasti
maafkan seluruh kesalahan
dari semua kejahatan
yang dilakukan badan
dan aku sendiri
tidak perlu disangsikan lagi
pasti
minal aidin wal faizin
mohon maaf lahir batin
kulu am wan antum bikhoirin
pandi merdeka nurdiansyah
3 november 2005
ruang kosong
warung kosong
kampus kosong
ciputat kosong
entah kemana orang pergi
hari ini sepi
mudah mudahan ini
tidak abadi
aku ingin merasakan esok pagi
yang menenangkan hati
dimana semua bisa mengerti
dan satu hati
agar semua yang berhenti
bisa lancar kembali
dan menyonsong hari
yang lebih pasti
maafkan seluruh kesalahan
dari semua kejahatan
yang dilakukan badan
dan aku sendiri
tidak perlu disangsikan lagi
pasti
minal aidin wal faizin
mohon maaf lahir batin
kulu am wan antum bikhoirin
pandi merdeka nurdiansyah
3 november 2005
Indonesia
Beribu pulau bersatu dalam genggaman
Swarnadwipa, Jawadwipa sampai jalur sutra
Dua musim,
Satu warna dan kemajemukan bersatu
Hilang perbedaan
Lahir kesatuan
Dan tumbuh rasa kekeluargaan
Yakinilah
Penyakit tak akan datang
Mengikis satu persatu
Organ tubuhmu
Karena kau sudah mapan
Lagi pula banyak pengalaman
Bukan atas dasar pemaksaan
Tapi, kebersamaan…
Akankah itu abadi…
Ataukah menjadi nisbi?
Lalu lahir
Mayat hidup yang memiliki KTP
Tidak …!
Itu tak ‘kan pernah terjadi
Sampai aku mati dan kau mati
Aku ‘kan tetap meneruskan perjuangan
Gajah mada
Sampai aku memakan buah simalakama.
pandi merdeka nurdiansyah
3 Juli 2004
Swarnadwipa, Jawadwipa sampai jalur sutra
Dua musim,
Satu warna dan kemajemukan bersatu
Hilang perbedaan
Lahir kesatuan
Dan tumbuh rasa kekeluargaan
Yakinilah
Penyakit tak akan datang
Mengikis satu persatu
Organ tubuhmu
Karena kau sudah mapan
Lagi pula banyak pengalaman
Bukan atas dasar pemaksaan
Tapi, kebersamaan…
Akankah itu abadi…
Ataukah menjadi nisbi?
Lalu lahir
Mayat hidup yang memiliki KTP
Tidak …!
Itu tak ‘kan pernah terjadi
Sampai aku mati dan kau mati
Aku ‘kan tetap meneruskan perjuangan
Gajah mada
Sampai aku memakan buah simalakama.
pandi merdeka nurdiansyah
3 Juli 2004
hambar
kenyataan hidup
memang pahit
tanpa belahan hati
tanpa kawan sejati
yang ada hanya bayang abadi
tuhan kabulkan doaku sekali lagi
bukan sekedar merasa
tapi memiliki
apa yang dikatakan
cinta oleh orang
memang aku manusia
tak pernah puas
tapi tolonglah tuhan
mungkin kau telah menghadirkan seseorang
untuk merasakan bagaimana mengasihi
tapi sekali lagi
aku ingin mencintai
dengan setulus hati
tanpa waktu
hingga sangkakala tertiup
hingga aku bertemu
di Kau
di surgamu
amin
pandi merdeka nurdiansyah
memang pahit
tanpa belahan hati
tanpa kawan sejati
yang ada hanya bayang abadi
tuhan kabulkan doaku sekali lagi
bukan sekedar merasa
tapi memiliki
apa yang dikatakan
cinta oleh orang
memang aku manusia
tak pernah puas
tapi tolonglah tuhan
mungkin kau telah menghadirkan seseorang
untuk merasakan bagaimana mengasihi
tapi sekali lagi
aku ingin mencintai
dengan setulus hati
tanpa waktu
hingga sangkakala tertiup
hingga aku bertemu
di Kau
di surgamu
amin
pandi merdeka nurdiansyah
Aku beda kau
aku ingin bisa menjadi kau
aku ingin bisa menjadi kauu
aku ingin bisa menjadi kauuu
hingga hari ini aku sadar
bahwa aku harus menjadi aku
dan bukan kau
aku harus percaya pada diriku
dan menjadi aku yang sesungguhnya
aku nya aku
akunya aku
dan bukan kau
pandi merdeka nurdiansyah
aku ingin bisa menjadi kauu
aku ingin bisa menjadi kauuu
hingga hari ini aku sadar
bahwa aku harus menjadi aku
dan bukan kau
aku harus percaya pada diriku
dan menjadi aku yang sesungguhnya
aku nya aku
akunya aku
dan bukan kau
pandi merdeka nurdiansyah
inikah hidup
jika hari ini matahari turun
percayakah kau ia datang lagi besok
ini kabar gembira buat yang banyak pahala
bahwa matahari tak akan bersinar besok
tidak ada lagi kehidupan
yang ada hanya mahluk yang merencakan untuk berhibernasi dalam ruangan anti nuklir
lalu membayangkan mereka terbangun dalam surga yang terang benderang
ehm,... percayakan kau
pandi merdeka nurdiansyah
percayakah kau ia datang lagi besok
ini kabar gembira buat yang banyak pahala
bahwa matahari tak akan bersinar besok
tidak ada lagi kehidupan
yang ada hanya mahluk yang merencakan untuk berhibernasi dalam ruangan anti nuklir
lalu membayangkan mereka terbangun dalam surga yang terang benderang
ehm,... percayakan kau
pandi merdeka nurdiansyah
sepi...
sepi..
kata ini sering kejumpa
di setiap lintasan hidup
di setiap batasan mati
kosong, plong, dan hambar
mungkin itu takdir
takdir kehidupan modern
untuk hidup dalam kesepian
robot mengambil peran
play station mengambil teman
hingga yang tersisa hanya sepi
sendiri...
dalam dinding hati
yang terus berbunyi
pandi merdeka, siklusitu 24 januari 2006
kata ini sering kejumpa
di setiap lintasan hidup
di setiap batasan mati
kosong, plong, dan hambar
mungkin itu takdir
takdir kehidupan modern
untuk hidup dalam kesepian
robot mengambil peran
play station mengambil teman
hingga yang tersisa hanya sepi
sendiri...
dalam dinding hati
yang terus berbunyi
pandi merdeka, siklusitu 24 januari 2006
Subscribe to:
Posts (Atom)