Sunday, January 6, 2008

Aku yang ingin kau lupakan*

Kau,
Jahat!
Ingin melupakanku
Bahkan ingin meninggalkanku menuju firdaus

Kau!
Lupakah kau pada apa yang telah kau ambil dari hatiku?
Lupakah kau bahwa kau pernah memasukinya dan mengguratkan banyak makna di sana?
Lantas kau pergi begitu saja tanpa menutup pintunya atau mengembalikan sesuatu yang pernah kau ambil dari sana?
Bahkan menyusun kepingan2nya agar kembali pada tempatnya semula pun tak terpikir olehmu

Tak inginkah kau mencoba menghadapinya? Bahwa cinta tak selamanya indah. Ada lika-liku yang menyertai perjalanannya.
Dan di saat kau menyatu dengannya, kau akan menghargai perjuangan itu.
Pun jika tak menyatu.

Tak tahukah kau bahwa dunia ini sungguh TAK kejam?
Dunia ini indah. Selalu ada sisi indah dunia melalui mata-mata yang melihatnya dari sisi yang indah.
Pun kepedihan akan terlihat indah. Jika kau lihat indah.

Mengapa kau hanya ingin melawan gelapnya malam?
Mengapa tak kau tantang siang?
Bukankah kau belajar dari matahari yang memberikan cinta pada dunia, melalui keberadaan siang?

Aku pun tak tahu.
Aku juga ingin mengingkarinya, berlariii, dan tak melihat ke belakang lagii, melihatmu.
Kau akan lebih baik jika tak pernah bertemu denganku.
Dan aku tak harus menjadi orang yang pernah membuat lubang besar di hatimu.
.............
.........
.....
...
..
.


Entah apa maksud-Nya mempertemukan kita.
Meski akhirnya harus membuat hatiku (dan hatimu) terobek2 (lagi), aku ikhlas.
Sebab tak semua orang bisa merasa pedi-perih dunia yang begini indah.
Entah kau? ikhlaskah?
Jika kau tak ikhlas, maafkan aku yang turut berperan menambah dosamu.


Dari aku,
yang ingin kau lupakan
*ditulis sebagai balasan dari debu menyala api padam.

No comments:

Post a Comment